Dalam rangka mensukseskan pembangunan di kabupaten bantul, maka Bappeda bekerja sama dengan Kementrian Riset dan Teknologi (Menristek) dan Business Technology – Badan Pengembangan Teknologi Inovasi Yogyakarta (BTC-BPTIY) mengadakan acara Diskusi Panel Mengenai Sistem Inovasi Daerah (SIDA) di Hotel Ros In, Jl. Lingkar Selatan No. 110 pada hari Kamis tanggal 4 November 2010 Jam 08.00 s/d 15.00. Acara tersebut dihadiri oleh Bappeda DIY, Bappeda Kab/Kota di DIY, UGM, UPN, DPRD Kab. Bantul, , Dinas/Instansi di Kabupaten Bantul, Ketua Gapensi Bantul serta Pengusaha DIY dan Bantul
Acara tersebut diawali oleh sekretaris Bappeda Bantul mewakili sambutan Bupati Bantul, kemudian pembukaan acara oleh Kementrian Riset dan Teknologi RI yang diwakili oleh Bapak Yani. Acara selanjutnya adalah presentasi SIDa oleh Prof. Dr-Ing. Ir. Harwin Saptoadi, M.Sc.E (BTC-BPTIY). Disampaikan bahwa secara global pada saat ini telah terjadi pergeseran dari ekonomi berbasis industry menuju ke ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge based economy). Daya saing bangsa ditentukan oleh kemampuan memanfaatkan modal insani melalui inovasi.
Presentasi ini merupakan umpan untuk didiskusikan oleh para pembahas dan audience. Pembahas terdiri dari 3 unsur stakeholders, yakni Pemerintah Bantul (Bpk. Pulung-Sek. Bappeda), Pengusaha Bpk. Robby Kusumaharta-Ketua Umum Badan Pengembangan Perdagangan dan Jasa Keuangan Yogyakarta (BP2JKY) dan dari Perguruan Tinggi Bpk. Slamet Widiyanto, S.Si., M.App.Sc. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat – Universitas Gajah Mada (LPPM UGM).
Sekretaris Bappeda menyampaikan bahwa Kabupaten Bantul menyadari betul jika semangat inovasi merupakan modal penting untuk mensukseskan pembangunan guna mensejahterakan masyarakat. Oleh karena itu, Pemkab Bantul juga terlibat dalam berbagai upaya inovasi daerah seperti memasukkan paradikma baru tentang empatik governance dalam RPJMD, adopsi semangat inovasi dalam RPJMD, implementasi kebijakan seperti pembangunan Resi Gudang, Bantul Seed Center, dan lain sebagainya. Selain itu, dalam bidang usaha, Pemkab Bantul telah mengadakan reformasi perijinan dengan cara pelayanan perizinan satu pintu dan penyelesaian proses perizinan dalam 1 minggu.
Sementara itu ketua umum BP2JKY (Bpk. Robby) menyampaikan beberapa poin penting yang perlu disimak bersama, yakni: Naikkan UMP supaya tenaga kerja yang berkualitas berminat bekerja di Yogyakarta. Dengan konsep demikian, output kerja dunia bisnis Yogyakarta akan semakin berkualitas dan memiliki daya saing tinggi. Turunkan suku bunga pinjaman supaya pengusaha kita bisa bersaing secara internasional. Suku bunga pinjaman kita terlalu tinggi bila dibandingkan dengan negara lain.
Bpk. Slamet dari LPPM UGM menyampaikan bahwa dalam upaya inovasi nasional maupun daerah, semua stakeholders harus bekerja secara sinergi dan terkoordinir. Trust harus ada dan supaya menghasilkan keluaran yang optimal, harus dihindarkan overlapping peran.
Acara diskusi diakhiri dengan kegiatan mengisi questionnaire oleh para hadirin. Hasil pengisian questionnaire ini akan dianalisa oleh Menristek dalam kaitannya dengan upaya-upaya pengembangan Sistem Inovasi Nasional (SINas) dan Sistem Inovasi Daerah SIDa.
Sumber : Bidang Dalidbang Bappeda