Berita

SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) KABUPATEN BANTUL

Jumat Pon, 24 Juni 2011 13:02 WIB 6203

LATAR BELAKANG

Beberapa hal yang medasari Sistem Inovasi Daerah Kabupaten Bantul diantaranya terjadinya pergeseran dari ekonomi yang berbasis industri menuju ke ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge based economy); adanya daya saing daerah yang ditentukan oleh kemampuan memanfaatkan modal insani melalui inovasi ; karakteristik pasar yang dinamis, kompetisi global, cenderung membentuk jejaring ; posisi tenaga kerja dengan upah tinggi, ketrampilan luas dengan berbagai disiplin, pembelajaran tanpa kenal waktu, dan pengelolaan SDM kolaboratif; rendahnya entrepreneurship masyarakat . Negara yang maju dan makmur merupakan salah satu ciri utamanya memiliki jumlah entrepreneur sedikitnya 2% dari jumlah penduduknya (McLeland, 2007). Sedangkan, Indonesia hanya sebesar 0,18% (Ciputra, 2009); SDM berkualitas yang dirasa masih kurang; pertumbuhan ekonomi kurang berkualitas, didominasi oleh konsumsi, sektor keuangan, dan sektor riil non-tradeable; Antara perusahaan besar dan usaha rakyat belum terjalin kerjasama secara produktif dan sinergis; Kerusakan lingkungan dan marginalisasi masyarakat; Biaya mahal dan risiko tinggi.

DEFINISI SISTEM INOVASI

Sistem Inovasi merupakan suatu kesatuan (dari sehimpunan aktor, kelembagaan atau proses produktif) yang mempengaruhi arah perkembangan dan kecepatan inovasi dan difusinya, serta proses pembelajarannya.

Dengan demikian ada tiga kata kunci dalam Sistem Inovasi yang harus diperhatikan di sini yaitu : INOVASI , DIFUSI dan PROSES PEMBELAJARANNYA.

BERBAGAI ELEMEN PENTING SISTEM INOVASI

Sistem Inovasi pada dasarnya merupakan suatu kesatuan dari sehimpunan aktor, kelembagaan, hubungan, jaringan, interaksi dan proses produktif yang mempengaruhi arah perkembangan dan kecepatan inovasi dan difusinya (termasuk teknologi dan praktik baik/terbaik), serta proses pembelajaran.

PRINSIP-PRINSIP DALAM PENGEMBANGAN STRATEGI INOVASI DAERAH

Beberapa yang menjadikan prinsip dasar pengembangan strategi inovasi daerah meliputi cara berpikir strategis dan konsisten dengan kerangka jangka panjang, strategi Inovasi Daerah yang menjadi agenda prioritas daerah dan merupakan bagian integral dari strategi pembangunan daerah, Stratregi inovasi daerah merupakan kebijakan strategis peningkatan daya saing daerah, Berfokus pada potensi terbaik setempat dan terbuka pada ide-ide kreatif yang bermanfaat bagi kemajuan daerah, dan Menetapkan tujuan yang jelas dan capaian yang rasional.

Cara pandang ini memberikan sandaran dan kerangka kerja bagi kita secara sendiri maupun bersama tentang pentingnya pendekatan sistemik / holistik, ketidaklinieran sifatnya, dan pentingnya interaksi, kemitraan dan sinergitas berbagai elemen sistem serta pentingnya peran pemerintah untuk menghasilkan koherensi berbagai kebijakan terkait yang biasa disebut dengan kebijakan inovasi.

TUJUAN PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DAERAH
  1. Visi pembangunan ekonomi lokal berbasis IPTEKMAS.
  2. Mendayagunakan segenap potensi pembangunannya secara efisien guna menghasilkan pertumbuhan ekonomi berkualitas secara berkelanjutan.
  3. Mengembangkan daya saing ekonomi daerah melalui inovasi
  4. Proteksi terhadap sektor-sektor ekonomi lokal yang daya saingnya masih rendah dengan membentuk jejaring.
  5. Memelihara daya dukung dan kualitas lingkungan.
  6. Menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk menarik investor. Salah satunya dengan meninggalkan budaya birokrasi berlebihan dengan meningkatkan profesionalisme kerja.
  7. Menciptakan perlindungan dan kepastian hukum bagi investor.
  8. Menciptakan kebijakan berdasarkan asas keberlanjutan yang berwawasan lingkungan.