Berita

28 Tim 13 Perguruan Tinggi Ikuti Kompetisi Desain Kincir Angin

Jumat Legi, 28 Desember 2012 15:09 WIB 2534

Jumat (28/12) Sejumlah 28 tim mahasiswa yang terdiri dari 13 perguruan tinggi(PT), negeri maupun swasta, di Indonesia mengikuti lomba desain kincir angin tingkat nasional yang diselenggarakan di Pantai Baru, Pandansimo Bantul Yogyakarta. Kompetisi tahunan ini terselenggara berkat kerja sama Pemerintah Kabupaten Bantul, UGM, dan Kementerian Riset dan Teknologi (Ristek).Perguruan tinggi peserta diantaranya UGM, ITB, ITS, Unibraw, PENS, UMS, UMY, UNY dan UST.

"Sebanyak 27 tim itu lolos seleksi kelengkapan administrasi dan kelayakan keilmiahan proposal dari sebanyak 52 tim yang mendaftar dan menyerahkan proposal ke panitia," kata Penanggungjawab Kompetisi Desain Kincir Angin Tingkat Nasional, Trisaktiyana di Bantul, Rabu.

Ia yang juga sebagai Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) Bantul ini mengatakan, masing-masing tim peserta kompetisi ini terdiri atas tiga mahasiswa dan seorang dosen pembina.

"Sebenarnya ada sebanyak 28 tim yang lolos seleksi untuk ikut kompetisi, namun satu tim mengundurkan diri karena alasan teknis," katanya.
Ia mengatakan, dalam kompetisi ini panitia menyediakan generator kapasitas 400 watt untuk masing-masing tim supaya dikembangkan sebagai pembangkit listrik tenaga angin melalui kincir angin.

"Jadi tim akan merancang desain kincir dengan bahan baku bebas, seperti dari fiber dan seng maupun plastik, karena kompetisi ini untuk menemukan bilah kincir angin yang paling sesuai untuk wilayah tropis," katanya.

Ia mengatakan, pemenang kompetisi selain mendapat penghargaan dari Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek) juga akan mendapatkan uang pembinaan dan tabungan dari sejumlah lembaga perbankan yang telah menjadi sponsor.

Tim peserta terdiri 3 orang dan satu orang dosen pembina. Para mahasiswa akan berlomba membuat baling-baling yang sudah dirancang masing-masing. Di awal kompetisi, masing-masing tim mahasiswa akan mempresentasikan beberapa proposal model kincir angin buatan mereka yang mampu menangkap aliran energi angin yang menyesuaikan karakteristik kecepatan iklim tropis di Indonesia.

Selanjutnya, tim yang dinyatakan lolos seleksi proposal itu tahap kedua lomba dengan mempresentasikan desain kincir di lapangan. "Mereka yang memiliki desain kincir terbaik dan menghasilkan listrik terbaik dinyatakan sebagai pemenang," kata Ketua Panitia Lomba Kincir Tlau Sakti SSs MHum, kepada wartawan.

"Mereka akan bersaing dalam membuat bolang-baling yang mampu menangkap energi angin dan menghasilkan energi listrik," ujar Tlau.

Di lapangan, masing-masing tim diberikan kesempatan selama 2x24 jam untuk memperlihatkan kemampuan kincir dalam menghasilkan putaran dan listrik maksimal.

Sekretaris panitai Ir Harry Prabowo MT sekalgius dosen teknik elektro Fakultas Teknik UGM mengatakan, di kompetisi itu mahasiswa ditantang mengembangkan turbin angin yang mampu menghasilkan energi dengan memanfaatkan kecepatan angin yang berfluktuasi di sepanjang pantai.

Kriteria penilaian ditentukan pada hasil inovasi desain profil aerofoil propeler atau baling-baling (blade) sistem konversi energi angin (SKEA). "Baling-baling harus mampu berputar dan handal pada kecepatan aliran angin yang befluktuasi di wilayah pesisir selatan laut Jawa," katanya.

Dihubungi secara terpisah Asisten Deputi Iptek Masyarakat Kemenristek Momon Sadiyatmo mengatakan, kompetisi lomba desain kincir dimaksudkan selain meningkatkan animo mahasiswa di bidang energi hibrid, namun juga mendorong makin banyaknya muncul hasil penelitian dan pengembangan produk energi baru terbarukan.

Yang tidak kalah penting, memperkenalkan pusat pembangklit listrik tenaga hibrid yang ada di kawasan Pantai Pandansimo Bantul. Di kawasan seluas 17 hektare itu pemanfaatan tenaga surya dan tenaga angin diperuntukan bagi kegiatan pendidikan, pertanian, perikanan, peternakan dan pariwisata.

Bahkan dilengkapi dengan workshop instalasi kincir angin dan instalasi sel surya dengan total kapasitas 85 kw. "Ristek akan terus mempromosikan dan disemikasikan ke suluruh masyarakat terhadap hasil-hasil pemanfaatan energe baru terbarukan," tambahnya.

diolah dari berbagai sumber